Rabu, 20 November 2013

Hijau, Alam Negeriku

PARU-PARU DUNIA, DI LINTASAN 
GARIS KHATULISTIWA

Hutan tropis Indonesia membentang dari ujung barat pulau Sumatera sampai ujung timur pulau Papua, belantara hutan yang menjadi paru-paru dunia penghasil oksigen untuk sebagian besar masyarakat di bumi. Tak pernah jenuh rasanya mata ini untuk melihat bentangan alam bumi pertiwi, seakan tak berujung sejauh mata memenadang hijaunya alam Indonesia. Berbagai macam flora dan fauna hidup didalamnya, dan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat pedalaman yang masih hidup dari alam. Selalu kagum dan takjub, tak pernah habis bila memandangi bentangan belantara hijau, hutan Indonesia.


Perasaan damai, sejuk, tenang, segar dan asri, mungkin itulah sebagian kata-kata yang terlintas dipikiran kita untuk menggambarkan betapa indahnya belantara pohon yang menjulang tinggi, bagaikan gedung-gedung pencakar langit perkotaan.

Tanpa disadari oleh kita, hutan yang selama ini menjadi paru-paru dunia dan penghasil sebagian besar oksigen di bumi, kian tahun kian menyusut jumlahnya. Ini berpengaruh besar bagi keseimbangan ekosistem hutan, dimana banyak fauna yang tinggal di dalamnya, seperti Orang Utan, Bekantan, Owa Jawa, gajah, dll.
Hutan kita rusak disebabkan oleh eksploitasi lahan yang berlebihan oleh perusahaan lokal maupun asing, yang membuka lahan baru untuk kepentingan bisnis mereka tanpa memikirkan sekitarnya, contohnya seperti perusahaan tambang hingga perusahaan kelapa sawit yang secara membabi buta membabat habis hutan kita untuk lahan kerja perusahaan meraka.
Jika hal ini terus menerus diijinkan tanpa adanya pengawasan yang ketat dari pemerintah, lambat laun hutan kebanggaan kita akan menjadi cerita dan sejarah untuk anak cucu kita, bahwa dulu kita pernah mempunyai hutan yang lebat dan indah. Jika hutan kita rusak secara otomatis kadar oksigen di bumi mengalami penurunan dan global warming semakin nyata di depan mata.

Inilah tugas kita sebagai generasi muda penerus bangsa, membantu pemerintah mengawasi kegiatan perusahaan-perusahaan tambang dan non tambang,  yang sering membabat hutan kita tanpa memikirkan kelangsungannya. 
Perubahan bangsa ini dimulai dari generasi mudanya yang memiliki rasa cinta yang dalam kepada Ibu Pertiwi serta ingin menjaga keletarian alamnya. 

"Inilah rumah kita, tempat kita dilahirkan dan dibesarkan jangan sampai ada orang lain yang menghancurkan keindahan tatanan rumah kita, Indonesia."

-Nasional.Is.Me-
  



Selasa, 19 November 2013

Tanah Air Beta, Indonesia

INDONESIA

"Disana (Indonesia) tempat lahir beta, dibuai dibesarkan bunda, tempat berlindung dihari tua, sampai akhir menutup mata." inilah sebuah penggalan lagu yang sering kita nyanyikan sewaktu taman kanak-kanak, lagu yang juga mengingatkan kita akan tanah air yang kita cintai ini, Indonesia. Sejauh mata ini memandang, terdapat kebanggaan dalam hati, bahwa negara ini besar dan memiliki sejarah yang heroik. Semangat baja para pendiri bangsa dan pahlawan yang telah berjuang sampai titik darah terakhir untuk mempertahankan tiap jengkal tanah yang kita pijak sekarang. 68 tahun berlalu (terhitung sampai 2013) sejak Ir. Soekarno memploklamasikan kemerdekaan Indonesia dari penjajah Kolonial dan Nipon, banyak hal yang terjadi dalam senggang waktu 68 tahun ini, dari masa orde lama, orde baru dan sampai jaman reformasi yang merenggut nyawa sebagian rakyat Indonesia, terutama mahasiswa. Indonesia yang dulu pernah menjadi macan asia, dan disegani dunia disaat pemerintahan Bung Karno dan Pak Soeharto, tapi itu hanyalah cerita masa lalu yang sudah lama berlalu dan menjadi sejarah bagi kita. 

Sekarang, lihatlah bagaimana Indonesia terpuruk dengan berbagai masalah yang kompleks yang menerpa, dari masalah korupsi yang seakan tidak berujung, kemiskinan yang masih melanda dipelosok negeri ini, moral yang kian hari kian bobrok, ekonomi yang kembang kempis, sistem pendidikan yang seakan distorsi dari alurnya. Disinilah titik dimana kita sebagai kaum muda untuk mengambil bagian dalam perubahan bangsa untuk menuju kearah yang lebih baik, bukan terus menerus menyalahkan pemerintah. Tapi dengan sedikit inisiatif dari dalam diri untuk merubah kebobrokan bangsa ini untuk bisa kembali kearah yang lebih baik, dan membangunkan kembali macan yang sedang tertidur. kita kaum mudalah yang dapat merubah bangsa ini seperti pemuda yang merubah kediktaktoran orde baru menjadi masa reformasi yang bebas mengeluarkan aspirasi diberbagai bidang. kitalah agen perubahan bangsa ini, bangsa yang besar ini memerlukan anak muda yang kreatif, aktif dan memiliki jiwa nasionalis yang tinggi. Kalau bukan kita yang merubah kebobrokan bangsa ini, terus siapa lagi harapan Ibu Pertiwi? 
Dengan jiwa nasionalis yang kita pupuk dan kita miliki serta ilmu yang kita dapat dari bangku sekolah untuk membangun negara ini kearah perubahan yang lebih baik dan kemasa depan yang lebih cerah, yakin saja Indonesia bisa berdiri sejajar dengan negara adikuasa, dan si macan asia kembali mengaum, garuda terbang tinggi kembali diangkasa kejayaan. 

-Nasional.Is.Me-